Senin, 04 Juli 2016

MUHASHABAH RAMADHAN


Hari ini tanggal 29 Ramadhan ya Allah…Ramadhan sudah dipenghujungnya…..tapi kami belum banyak mengisinya dengan amalan-amalan yang benar.  
Tadarus kami masih tidak tartil dan kami hanya membaca tanpa mengetahui mak’nanya.  
Puasa kami baru sebatas tidak makan dan minum, karena  walaupun kami puasa…..mata kami masih senang melihat keindahan dunia yang melintas, mulut kami masih sering berghibah, telinga kami masih tajam mendengar gosip-gosip miring, demikian juga hati kami yang masih penuh prasangka.  
Tarawih kami, Tahajud kami, rasanya masih jauh dari sempurna.  Keinginan agar sholat lebih cepat selesai tidak bisa kami hilangkan, bahkan kadang kami menggerutu dalam hati karena imam membaca al-Fatihah berlambat-lambat.  
Zakat kami masih kami hitung-hitung dengan sangat cermat, takut kelebihan…seakan-akan kami berniaga dengan sesama.  Infak kami yang sangat minimalis masih tetap di ingat-ingat.  
Kesombongan-kesombongan kami, masih belum terkikis …..seakan tidak ada hikmah tersisa setelah melakukan ibadah puasa.  Nafsu dunia kami masih belum bisa benar-benar kami tundukkan.  Dengan pola pikir dan pola tindak seperti ini, apakah kami pantas untuk minta ridho-MU ?  Padahal hanya dengan ridho-Mu kami bisa meraih surga yang Engkau janjikan.   
Ya Allah…..kami hanya bisa menangis, kami hanya bisa menyesal.
Menangislah.. sebelum Ramadhan pergi .....karena kita pernah berjanji mengkhatamkan Qur'an..namun setelah Ramadhan di akhir hitungan, kita tak jua beranjak dari juz awalan..
Menangislah....sebelum Ramadhan pergi ...karena  kita pernah berjanji menyempurnakan qiyamullail yang bolong penuh tambalan..namun setelah Ramadhan di akhir hitungan, kita tak jua menyempurnakan bilangan..
Menangislah.. sebelum Ramadhan pergi ..........karena kita pernah berdoa sejak Rajab dan Sya'ban agar disampaikan ke Ramadhan..namun setelah Ramadhan di akhir hitungan.. ternyata kita masih juga tak bisa menahan dari kesia-siaan.. ternyata masih juga kita tak bisa menambah ibadah sunnah.. bahkan.. hampir terlewat dari menunaikan yang wajib...
Menangislah wahai saudaraku....... biar butir bening itu jadi saksi di yaumil akhir.. bahwa ada satu hamba yang bodoh, lalai, sombong lagi terlena.. sehingga Ramadhan yang mulia pun tersia-sia..
Menangislah.. dan tuntaskan semuanya malam ini.. atas i'tikaf yang belum juga kita kerjakan..lembaran Qur'an yang menunggu dikhatamkan.. atas lembaran mata uang yang menunggu disalurkan.. atas sholat sunnah yang menunggu jadi amal tambahan..
Menangislah.. lebih keras lagi... karena Allah tidak menjanjikan apapun untuk Ramadhan tahun depan.. apakah "kita" masih disertakan..
Ya Allah, jangan kau akhiri Ramadhan ini.  beri kami kesempatan untuk berbuat lebih baik, mengisi Ramadhan dengan kegiatan ibadah yang lebih baik.  Ya Allah…..dengan segenap kekurangan ibadah kami, kami mohon Engkau dapat menerima dan menyempurnakannya. 
Ya Allah sampaikanlah kami semua….jamaah Masjid Al-Ikhlas ke Ramadahan yang akan datang.  Berilah kami petunjuk sehingga kami dapat beribadah  mengisi Ramadhan dengan lebih baik.  


Ya Allah…kami hanya menginginkan ridho-Mu.  Aamiiiin.

Catatan :
dibacakan dalam ceramah subuh di Masjid Al-Ikhlas Bekasi tanggal 29 Ramadhan 1437 H, berdasarkan referensi dari berbagai sumber.

(salam hangat dari kang sepyan)