Jumat, 07 Juni 2013

INDEKS PAHALA

"Kang, coba deh dibiasakan setiap hari sedekah" dalam satu siang di perjalanan menuju basement untuk sholat dhuhur berjamaah, bosku yang aku anggap juga sebagai guruku menyampaikan.  "Insya Allah kita akan diberikan rezeki yang datangnya tidak diduga-duga dan selalu diberikan kemudahan atas setiap usaha yang sedang kita lakukan". Selanjutnya beliau menyampaikan contoh-contoh yang telah dialami dalam kehidupannya, dalam karir maupun bisnis di rumah. "Pokoknya usahakan setiap pagi sebelum berangkat bekerja sedekah, tidak usah besar-besar, sesuai kemampuan saja.  Tapi kalau sedekahnya kecil, ya hasilnya juga tentu akan kecil, hahaha", setengah bercanda beliau mengakhiri diskusi kecil siang tersebut.

Aku jadi teringat dalam kesempatan sebelumnya beliau pernah memberikan nasihat agar setiap malam sebaiknya melakukan sholat malam.  Juga memberikan contoh orang-orang yang kami kenal, yang aku lihat cukup disegani karena keberhasilan dalam membina rumah tangga maupun keberhasilan karir, yang katanya mereka selalu melakukan sholat malam.  "Jangan terlalu malam, tetapi menjelang pagi saja sekitar jam 4 kurang sholat malamnya, sehingga tidak perlu tidur lagi sampai subuh" demikian beliau memberi tips tambahan.

Setelah aku renungkan dan dirangkum dari berbagai pengalaman maupun sumber, ada 4 amalan penting yang sebaiknya dilakukan setiap hari sebelum mulai bekerja.  Yaitu (1) sholat malam, (2) sholat subuh berjamaah di mesjid, (3) sedekah, (4) sholat dhuha.  Insya Allah kalau keempat amalan tersebut dilakukan dengan konsisten, maka akan didapatkan ketenangan batin, kejernihan berfikir, yang pada akhirnya mengaktifkan soft kompetensi.  Dengan kompetensi tersebut akan membawa keberhasilan dunia, dan yang paling penting akan menambah catatan amal baik untuk mengimbangi kejahatan-kejahatan yang sulit sekali kita hindari.

Tapi pada kenyataannya, sangat sulit melakukan keempat amalan tersebut secara konsisten.  Apalagi di tengah kesibukan bekerja dengan jadwal yang sering berubah, serta mengharuskan banyak kegiatan bepergian ke luar kota.  Oleh karena itu aku coba mencatatnya setiap hari, yaitu kalau dilakukan masing-masing amalan tersebut mendapat skor 1, sedangkan kalau tidak dilakukan mendapat skor 0.  Misalnya seperti hari ini aku hanya mendapat skor dua yaitu hanya sholat malam dan sedekah.  Sholat duha dan subuh berjamaah tidak dapat dilakukan karena dalam perjalanan pagi-pagi berangkat jam 03.30 dari Kotacane menuju Medan ngejar pesawat.  Waktu berangkat belum masuk waktu subuh dan sepanjang perjalanan di Tanah karo tidak ada mesjid. Baru ketemu mesjid di Tiga Binanga kira-kira 3 jam perjalanan, atau sudah jam 6.30, jadinya terpaksa aku sholat subuh di mobil saja.  Sedangkan sholat duha ya tidak dilakukan juga....hehehe...ngejar pesawat....hehehe....selalu ada seribu alasan yang masuk akal untuk tidak mengerjakan.

Setiap hari nilai-nilai tersebut dikumpulkan, sampai akhir bulan.  Lalu dirata-ratakan dan anggap saja itu sebagai nilai Indeks Pahala Pagi.  Kalau nilainya di atas 3,5 sampai 4 maka predikatnya  "cum laude", kalau nilainya 3 sampai 3,5 berarti sangat memuaskan, kalau nilainya 2 sampai 3 ? ya....itu namanya pas-pasan.  Sedangkan kalau nilainya di bawah 2 berarti tidak lulus.  Harus dicari lagi kiat-kiat lain, agar dibulan depan nilainya dapat meningkat.  Sistim penilaian tersebut dalam tahap lanjutan dapat divariasikan dengan memasukan indeks kualitas.

Sholat malam, dilakukan minimal dua rakaat saja.  Kalau belum memasukan unsur kualitas maka sholat malam yang dilakukan jam 10 malam dua rakaat dengan sholat malam yang dilakukan jam 3 pagi delapan rakaat ditambah sholat witir tiga rokaat nilainya sama-sama 1.  Tapi bisa saja kita membuat indeks tambahan kualitas, yaitu melakukan grading misalnya kalau sekedar dikerjakan nilainya 0,25;  kalau waktunya sepertiga malam terakhir nilainya 0,50; kalau dilakukan 11 rakaat dengan witir nilainya 0,75; dan kalau dilakukan 11 rakaat di sepertiga malam baru nilainya bulat 1,0.

Sholat subuh berjamaah juga sama bisa dibuat grading dari yang terendah misalnya datang ke mesjid setelah qomat, sampai yang tertinggi yaitu datang ke mesjid sebelum adzan subuh ditambah sholat fajar dan berdzikir.  Siapa yang tidak tahu pahala subuh berjamaah di mesjid ? dalam suatu hadis dikatakan bahwa sholat subuh berjamaah di mesjid amalannya sama dengan sholat sepanjang malam.  Andai kita tebuka pikirannya, kalaupun datang kemesjid hanya bisa dilakukan dengan merangkak, maka kita akan merangkak ke mesjid untuk mengikuti sholat subuh berjamaah.

Berapa rupiah sih sedekah yang "pantas" kita lakukan ? Seharusnya jawabannya adalah sebesar-besarnya, karena kita pasti akan mendapatkan balasan yang berlipat-lipat.  Tapi kalau besar khan sulit mengeluarkannya ? Apalagi setiap hari ?  hati kecilku protes.  Oleh karena itu sebaiknya dibuat standar, misalnya dengan besaran yang sama dengan zakat mal yang biasa kita keluarkan.  Jadi kalau gaji kita sebesar 10 juta, maka untuk sedekah harian dicadangkan saja Rp. 250.000,- dibagi 30 atau 31 hari kira-kira sehari sedekah sebesar Rp. 10.000,- kalau hari sabtu dan minggu Rp. 5.000,- itungan amat ??? ya samakan saja setiap hari Rp. 10.000,-.  Kalau gajinya 20 juta maka sedekah perhari Rp. 20.000,-.  Kalau gajinya hanya lima juta ya cukup Rp. 5.000,- dan kalau UMR sekitar dua jutaan kira-kira sedekahnya Rp. 2.000 saja.  Insya Allah, tidak akan menjadi tambah miskin dengan sedekah dan tidak akan menjadi bertambah kaya dengan tidak mengeluarkan sedekah.  Untuk grading nilainya silahkan ditimbang-timbang dari besaran tersebut.

Sholat duha adalah sholat yang dapat dilakukan setelah terbit fajar, kalau di Jakarta umumnya dapat dilakukan mulai jam 06.30 sampai jam 10-an.  Sebaiknya tidak dilakukan dalam waktu kerja, karena akan mengganggu ritme kerja terutama yang bekerja secara team dan kerja di bidang pelayanan.  Mengganggu kenyamanan orang lain, misalnya ketika butuh kita....eh lagi sholat duha, terpaksa nunggu dulu.  Pasti mereka enggak berani menyalahkan. Siapa yang berani menyalahkan orang beribadah.  Tapi dalam hati kecilnya ngedumel.  Jadi sebaiknya lakukan sholat duha sebelum kerja.  Bila tidak mungkin sempat di rumah karena jarak rumah ke tempat kerja cukup jauh, maka usahakan datang 30 menit sebelum jam kerja.  Umumnya kantor bukan jam 7.30 atau jam 8.00, tiga puluh menit sebelumnya telah masuk waktu duha.  Untuk grading nilainya bisa berdasarkan jumlah rakaat.

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.  Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula" (Al-Zalzalah - 99 ; 7 - 8).

Firman Allah tidak pernah salah, tidak pernah bohong, memiliki kebenaran yang mutlak.  Semua amalan manusia yang baik maupun yang jahat akan tercatat dalam kitab, yang akan diserahkan dan harus dipertanggung-jawabkan pada saat hari pembalasan, yang waktunya pasti akan tiba.

Jadi berapa IP anda bulan ini ?

(serial NOW OR NEVER)


(salam hangat dari kang sepyan)

2 komentar:

  1. Tapi..... amalan koq dihitung kang??

    BalasHapus
  2. Aku pernah bahas juga ttg kok amalan dihitung ? Dalam artikel "matematika pahala". Kalo hitungan ini sih sekedar untuk bahan evaluasi dan instrospeksi agar selalu memperbaiki diri.
    Hehehe......salam

    BalasHapus