Rabu, 22 April 2009

OMA IRAMA

Kenapa Oma Irama..eh salah, khan sekarang udah ganti nama menjadi Rhoma Irama. Jadi balik lagi ke pertanyaan semula, kenapa Rhoma Irama dijuluki sebagai Raja Dangdut. Ternyata setelah dipikir-pikir banyak penyebabnya sehingga ybs. layak menyandang gelar itu.
Pertama, entah dari sapa dia mencontoh, tetapi tiba-tiba dia mengganti nama sehingga kedengarannya enggak kampungan dan menjadi lebih komersil. Dan ternyata hal itu berhasil bahkan dicontoh oleh manajemen artis masa kini. Bandingkan dengan nama penyanyi seangkatannya ada Mansyur S, Hamdan ATT, Muksin Alatas, de el el, kedengaran namanya sangat jadul dan tidak komersil. Apakah jaman dahulu dia sudah punya manajemen ? atau memang hasil pemikiran sendiri ? kalo memang itu hasil pemikiran sendiri atau dengan mencontoh-contoh artis luar negeri (karena jaman itu rasanya belum musim profesi manajemen artis), maka terobosan dibidang itulah yang mungkin mengangkat dia sebagai Raja.
Kedua, suaranya sangat khas, bahkan dalam bertutur dan berkata saja dia menggunakan cengkok dangdut. Kadang saya berpikir apakah dia buat-buat atau memang alamiah, rasanya aneh juga kalo dia dari kecil ngomong aja udah bernada dangdut. Yang paling masuk akal adalah, karena sangat merasuknya dangdut dalam pikiran dia, maka dia dengan menyengaja melatih cara berbicara menjadi seperti itu, dan pada akhirnya itu menjadi kebiasaan. Kalau orang bilang ter......la....lu......., maka langsung semua pikiran akan menghadirkan sosok ini. Memang Bang Haji ini ter...la....lu.......pantas jadi raja dangdut karena ngomongnya aja udah dangdut.
Ketiga, pakaiannya, acesoriesnya, gelar bang hajinya, gaya panggungnya, kerasaaaa banget dangdutnya. Entah memang dangdut itu seperti itu (sudah ada daro sononya), atau kita karena melihat dia seperti itu jadi langsung berpikir bahwa dangdut adalah yang begitu. Artinya dia berhasil membuat/menciptakan image dangdut dalam sosoknya.
Keempat, ini pernah dialami aku, walaupun aku bukan pecinta dangdut, tetapi dalam mobilku waktu itu ada kaset dangdut Rhoma Irama entah judul albumnya apa dan album keberapa. Yang jelas waktu itu berbarengan dengan meninggalnya Bapak mertua. Sepanjang perjalanan dari rumah sakit samai rumah kira-kira perlu waktu 90 menit dalam keadaan tengah malam, aku bernagkat mengikuti mobil jenajah (beriringan), dan waktu itu distel kaset bang Haji. Ada lagu yang akhirnya sampai sekarang aku inget sebagian syairnya :
kalau sudah tiada, baru terasa
bahwa kehadirannya, sungguh berharga
ya...memang cuma itu yang aku inget.....tapi rasanya waktu itu nyentuh banget lagunya bang Haji. Bahkan sekarang juga aku suka inget untuk sesegera mungkin memberikan yang terbaik buat orang tua yang masih ada. Terma kasih bang Haji.
Kelima, aku melihat dari tulisannya Andrea Hirata yang menulis novel Laskar Pelangi....dia juga terkagum-kagum pada sosok bang haji dengan melihat poster yang digunakan untuk menutup dinding yang bolong. Poster hujan duit saya pikir itu juga yang menjadi salah satu pendorong keberhasilan penulis tersebut.
Keenam, bang haji termasuk diantara segelintir orang yang berani mengajukan proposal kepada istri pertama untuk meminta ijin menikah lagi. Berdasarkan buku yang pernah aku baca, semua laki-laki itu memiliki kecenderungan untuk berpoligami, artinya keinginan untuk berpoligami itu hampir selalu ada pada makhluk yang berjenis kelamin laki-laki dan normal. Tapi hanya sedikit laki-laki yang memiliki keberanian untuk melakukan eksekusi memenuhi keinginannya tersebut. Kalo aku sih termasuk yang segera membuang jauh-jauh kalo tiba-tiba terlintas adanya keinginan tersebut, kaena baru tahap perancangan proposal saja sudah takut. Bang haji memang pemberani.
Mungkin masih banyak alasan lain yang mengukuhkan bang haji sebagai raja dangdut....hal di atas baru sebagian saja............ter...la....lu.

4 komentar:

  1. POLYGAMI....???
    Sangat menakutkan...!!!
    ga ada bedanya sama POLYBACK.., luka yg ditinggalkannya ga bisa ilang.., sama juga polyback juga ga bisa diurai dlm sampah.

    BalasHapus
  2. Selingkuh sama poligami menyakitkan mana bos ??

    BalasHapus
  3. Sama2 menyakitkan...!!!
    yang satu ga resmi.., bedanya yg satu resmi..,

    BalasHapus
  4. Kalau aku tetap setuju Polygami, wong itu ada aturannya dalam Al Qur'an. Yang perlu di benahi Iman Istri kita pada Al Qur'an, memahami kebenaran dan menerima secara total.

    BalasHapus