Selamat datang, Calon Pemimpin Masa
Depan di MAN IC Serpong. Tulisan besar-besar tersebut terpampang di
layar besar yang dipajang di depan aula pertemuan, tempat aku, istriku,
serta Viki anakku bersama 120 siswa baru Madrasah Aliyah Negeri Insan
Cendikia Serpong dan keluarganya yang mengantar berkumpul dalam rangka
serah terima calon siswa kepada pihak sekolah. Mulai hari ini ke-120
anak tersebut akan menjadi penghuni asrama bersama 240 siswa lainnya
yang telah lebih dahulu masuk dan sekarang telah menjadi siswa kelas X I
dan XII.
Kata-kata do'a, harapan, dan penyemangat "CALON
PEMIMPIN MASA DEPAN" tersebut terus disampaikan berulang-ulang
disamoaikan oleh pembawa acara maupun pembicara lainnya, membahana di
ruangan aula yang menampung 300-an kursi. Ruangan berbentuk segi empat
ukuran 20 x 20 meter dengan atap kerucut tanpa langit-langit, kecuali
dibagian tengah terdapat langit-langit ukuran 5 x 5 meter. Membuat
ruangan aula terasa lega, karena walaupun tanpa pendingin udara, hanya
mengandalkan beberapa kipas angin, dengan ketinggian atap tersebut
membuat sirkulasi bebas bergerak mengangkut awan panas dari napas tiga
ratus manusia dibawah berganti dengan udara lainnya yang turun dari
atas.
Dipanggung depan berjejer pengurus MAN yaitu pak Suwardi
kepala MAN mengenakan baju abu-abu dengan dasi senada dan jas yang juga
berwarna abu-abu, rupanya beliau penyuka warna itu. Yang paling
menonjol dari pak Suwardi adalah kumisnya yang tebal dan panjang hampir 5
centi. Bapaknya Hanif salah satu orang tua murid asal Semarang,
kebetulan saat pendaftaran dua minggu sebelumnya pernah ketemu dan
bertukar nomor HP, sempat SMS memberitahukan posisi dia di aula katanya
dibaris keenam dari depan tepat depan pak Kumis. Didampingi lima wakil
kepala yaitu pak Agung yang ganteng wakil bidang Humas dan SDM, bu
Persahini Sidik satu-satunya perempuan wakil bidang kurikulum, pak Imam
yang paling muda karena merupakan wakil bidang kesiswaan serta pembina
OSIS, ustadz Fakhruroji menggunakan batik dan bersongkok sama dengan pak
Suwardi, beliau adalah yang memimpin bidang keagamaan siswa, dan paling
pinggir pak Krisjuli wakil kepala bidang sarana dan prasarana.
Dengan
suara lantang, tegas, namun kebapa-an, Pak Suwardi bertekad menjadikan
seluruh siswa MAN IC seperti pendirinya yaitu pak Habibie kalau bisa
melampaui prestasinya. Berotak Jerman namun berhati Mekkah. Namun
demikian dalam menyiapkan calon pemimpin bangsa masa mendatang, tidak
bisa hanya diserahkan pada sekolah, do'a dari orang tua adalah hal
paling penting. Untuk menyemangati anak-anak yang baru akan mulai masuk
pondok pak Suwardi menyampaikan bahwa madrasahku adalah sorgaku, disini
tempat paling nyaman di dunia ini. Mengalir sungai, banyak bidadari
artinya banyak hal-hal yang menyenangkan seperti guru-gurunya,
fasilitasnya, kegiatan-kegiatannya , dll. Ditempat ini mulai akan
dibiasakan sholat fardu berjamaah, sholat sunah tahajud, puasa sunah
senin dan kamis, sebagaimana yang juga dilakukan oleh tokoh-tokoh dunia,
kesuksesannya bukan hanya karena otak tapi karena ketaqwaannya, dan
selalu patuh sama orang tua.
Data statistik lulusan MAN IC
mayoritas ada di tiga Universitas yaitu di ITB sekitar 33%, UGM sekitar
19% dan UI sekitar 15%. Yang lainnya tersebar di perguruan tinggi negeri
lain, karena sekitar 90% lulus SNMPTN. Sekitar 5% lulusannya
meneruskan ke Luar Negeri yaitu ke Jepang, Malayasia, Jerman, dll.
Prestasi tersebut didapat bukan hanya dengan berpangku tangan, tetapi
berkat kerja keras semuanya mempersiapkan diri agar lulus SNMPTN mulai
menginjakan kaki di kelas XII.
Pak Suwardi menekankan bahwa
Asrama itu bukan tempat kos, karena asrama berfungsi juga sebagai tempat
belajar. Proses belajar di MAN IC dilakukan di tiga tempat yaitu di
kelas, di mesjid, dan di asrama. Pada Malam hari belajar di asrama
didampingi oleh guru, sebagai pengganti orang tua.
Penguatan dua
bahasa asing dilakukan yaitu penguatan bahasa inggris untuk bekal
menaklukan ilmu umum, dan penguatan bahasa arab untuk bekal mempelajari
ilmu agama. Diberikan guru asuh untuk mendampingi, satu guru asuh untuk
8 siswa. Untuk murid lelaki diasuh oleh guru asuh lelaki, sedangkan
murid perempuan dengan guru asuh perempuan.
Kegiatan olah raga
akan diperdalam sesuai olah raga Nabi Muhamad SaW yaitu berkuda,
berenang, dan memanah. Disamping itu ada kegiatan magang di perusahaan
selama dua minggu untuk belajar mengenal dunia usaha.
Liburan
untuk siswa diberikan dua minggu sekali secara bergiliran untuk siswa
putra dan siswa putri. Kunjungan orang tua dialokasikan setiap sabtu
siang sampai dengan jam 9 malam, dan hari minggu mulai pagi sampai sore.
Untuk keperluan komunikasi, para siswa dilarang membawa HP jadi
disediakan tempat telepon umum, dan disetiap blok asrama disediakan HP.
Laptop boleh dibawa tapi disimpan atau dititipkan ditempat khusus dan
tidak boleh dibawa ke asrama. Fasilitas internet terkoneksi disemua
tempat.
Pada dasarnya biaya pendidikan MAN IC ditanggung negara
yaitu untuk buku pegangan siswa sebagai pinjaman, makan serta minum dan
fasilitas tinggal diasrama, kegiatan pendidikan di asrama, konsumsi,
kesehatan kecuali sakit berat, pendidikan di sekolah termasuk
laboratorium IPA, Bahasa, fasilitas internet, perpustakaan on line,
termasuk bahan seragam. Yang tidak ditanggung negara adalah buku tulis,
sepatu, obat-obatan yang tidak ada di poliklinik, ongkos jahit seragam,
studi kolaburatif setahun sekali, bimbingan persiapan UN, SNMPTN, dan
seleksi perguruan tinggi di luar negeri, serta kegiatan OSIS.
Jam
11-an acara selesai dan para calon siswa disuruh berkumpul ditempat
yang ditentukan membawa barang perbekalan yaitu tas berisi baju-baju
dengan jumlah dan jenis yang telah diumumkan dalam WEB, bantal dan
guling, peralatan pembersih antara lainsapu ijuk, sapu lidi, lap pel,
ember dan gayung serta membawa satu bibit pohon buah-buahan. Jadilah aku
berdua Viki beserta ratusan orang tua dan anak lainnya bulak-balik
membawa barang bawaan tersebut dari tempat parkir yang jaraknya cukup
jauh ke tempat dikumpulkan di salah satu ruangan kelas. Tetapi sampai di
tempatnya berkumpul, kakak-kakak kelasnya membantu dan kami para orang
tua dengan halus dilarang masuk, katanya biarkan mereka belajar mandiri
mulai sekarang. Aku lihat dari kejauhan anakku disuruh menulis sesuatu
dalam selembar kertas dengan spidol, lalu seorang demi seorang di foto
dan disuruh masuk.
Walaupun sebenarnya para orang tua masih
memilki kegiatan yaitu pertemuan orang tua di Aula yang tadi, namun
sebagian besar diantaranya masih tetap merubung diluar memperhatikan apa
yang dilakukan mereka terhadap anak-anaknya. Seakan-akan kami para
orang tua masih belum percaya dan masih berat melepas mereka.
Untuk
menuntaskan rasa kepenasaran para orang tua, tampilah dua orag siswa
bernama Retas Aqobah dan Iqbal Maulana menjelaskan dengan piawai bahwa
anak-anak siswa baru di dalam ruangan kelas itu sedang mengantri diukur
baju dan diperiksa barang-barang bawaannya. karena tidak semua barang
bisa dibawa masuk asrama. Selanjutnya Retas menjelaskan bahwa setelah
pemeriksaan selesai, nanti akan sholat duhur berjamaah dan dilanjutkan
makan siang. seteah it seluruh siswa dikumpulkan dilapangan, dan
diberikan kesempatan untuk pamitan dengan keluarganya. Dan meminta agar
para orang tua murid dapat berkumpul di Aula untuk mendiskusikan
kegiatan Komite Sekolah.
Setelah mendengar penjelasan tersebut,
kami kembali ke Aula dan rupanya sedang berlangsung kegiatan tanya jawab
antara orang tua murid dengan Pengurus Komite Sekolah dan Ibu Wakil
Kepala. Banyak pertanyaan mulai dari pertanyaan serius seperti bagaimana
kegiatan untuk menghafal al-quran di asrama, bagaimana agar mutu
sekolah tidak merosot, apakah dengan dibiayai negara tidak menurunkan
mutu pendidikan, apakah ada korupsi mengingat MAN IC ada di bawah
naungan Departenen Agama yang bahkan kegiatan pencetakan al-Quran saja
dikorupsi. Serta pertanyaan-pertanyaan lain seperti ungkapan betapa
sulitnya mencari alamat IC karena tidak ada tukang ojeg yang mengerti,
tidak ada petunjuk arah, sampai ke pertanyaan bagaimana kalau sakit,
bagaimana mengirimkan uang, bagaimana mengirim makanan, dll.
Acara
diakhiri sebelum sholat Duhur dan Komite meminta kesediaan beberapa
wakil orang tua murid untuk duduk di Komite. Dengan niat untuk mengabdi
untuk kebaikan, aku mengangkat tangan dan ketika diberi mic aku katakan
bahwa andaikata diperlukan walaupun lokasiku agak jauh yaitu di Bekasi
dengan jarak sekitar 60 kilometer aku bersedia jadi pengurus Komite
Sekolah. Ada dua orang lainnya yang menyatakan kesediaan yaitu serang
ibu-ibu yang sama juga tinggal di Bekasi dan seorang Bapak berbaju merah
menyatakan hal yang sama. Ibu Persahini meminta nomor HP kami bertiga
dan dikatakan bahwa menjelang bulan Ramadhan ini tekah banyak agenda
kegiatan yang harus dikerjakan......hehehe....mudah-mudahan
kesempatannya ada.
Aku berbisik sama istriku, kalau aku ternyata
sibuk, maka nanti dia saja yang aktif jadi pengurus Komite. Dengan
sedikit terpaksa istriku mengiyakan juga, tapi syaratnya aku harus
mencba dulu.....ya....deal.
Ketika siang hari anaku diberi
kesempatan pamitan, istriku nanya sama Viki tentang kegiatan tadi
dijawab bahwa persediaan atau bekal makanan termasuk susu katanya
dititipkan dulu sama panitia, demikian juga uang tunai yang kami beri
untuk pegangan sebesar Rp. 500 ribu diminta dititipkan sebagian, setiap
siswa hanya boleh memegang uang Rp. 100 ribu. Tadi makan siang sama
ayam goreng, dan dengan sedikit protes Viki bilang potongan ayamnya
kecil-kecil. Setiap anak diber piring yang banyak ruangannya, lalu
disuruh mengambil nasi sesukanya sedangkan untuk lauk dan sayurannya
diambilkan oleh petugas dapur.
Viki ditempakan di kamar 2301
yaitu di lantai tiga kamar kedua bersma tiga teman lainnya yaitu Muhamad
Aunal, Muhamad Ridwan, dan Hafidz Rizaldi. Dibawah asuhan Fathur kakak
kelasnya....."Fathur........titip anakku ya, namanya Zulfika Muhamad
nama panggilannya Viki", "Siap om" kata Fathur. Melihat
gerak-geriknya, aku percaya sama dia.......Viki....dan anak-anakku
semua.........Selamat Menempuh Hidup Baru.......jadilah Pemmpin Masa
Depan.
Jakarta - Gorontalo, 12 Juli 2012
(salam hangat dari kang sepyan)
Selamat ya pak,semoga Viki bisa jadi bagian dari rencana Alloh untuk Indonesia yang lebih baik di masa depan...amiiin
BalasHapusAamiiiin mas Damar, semoga kita selalu ada dalam ridho-Nya.
BalasHapus