Sabtu, 16 Februari 2013

ISTIQOMAH

Pohon-pohon besar rindang tumbuh di pelataran mesjid bertingkat dua yang berada di daerah belakang gedung sate Bandung.  Mesjidnya asri dan modern pada jaman tahun delapan puluhan, selalu menyediakan penceramah yang bagus-bagus, penceramah Top di Bandung seperti pak Miftah, Pak Mustafid, kang Jalal, dan lain-lain.   Jamaahnya  banyak, bebeda dengan mesjid pada umumnya yang didominasi oleh orang tua bau tanah, di mesjid ini di dominasi oleh anak-anak muda berkaos belel dan bercelana jins.  Itulah mesjid Istiqomah.  Aku tahu kata istiqomah pertama kali adalah karena nama masjid tersebut.

Istiqomah berasal dari bahasa arab yang artinya kira-kira konsisten.  Arti luasnya adalah suatu perbuatan kecil, ringan, dan dilakukan sedikit demi sedikit tetapi terus menerus konsisten dilakukan dalam segala kondisi.  Umumnya ditujukan untuk perbuatan baik.  Kalau perbuatan jelek yang rutin rasanya istilah istiqomah kurang tepat, mugkin saja ada bahasa arab lainnya.  Dalam peribahasa Indonesia padanan istiqomah yaitu sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.

Sholat yang diwajibkan bagi umat muslim sehari lima waktu, hanya memerlukan waktu sekitar 5 menit sekali sholat.  Artinya dalam sehari semalam hanya butuh waktu kurang dari setengah jam saja.  Bandingkan dengan waktu hidup kita sehari semalam yang 24 jam, artinya perintah sholat hanya menggunakan waktu dua persen dari seluruh waktu hidup yang dinikmati oleh kita dari Allah secara percuma.  Kita hanya diminta meluangkan waktu 2 persen untuk menghadap dan mengingat pemberi hidup.  Allah-lah pemilik sifat yang maha pemurah dan maha penyayang, Arrahman, Arrahim.  Lima menit bukanlah waktu yang lama, sehingga perintah sholat merupakan perintah yang seharusnya ringan saja dijalankan, tetapi dilakukan secara terus menerus, konsisten.  Perintah tersebut diberlakukan untuk semua umat manusia baik dalam keadaan lapang maupun sempit.  Baik dalam keadaan sehat maupun sakit.  Kecuali bagi perempuan dilarang sholat ketika sedang datang bulan.  Tetapi di luar itu, perintahnya sama baik untuk laki-laki maupun perempuan.

Sholat merupakan tuntunan pertama kali yang diajarkan oleh Allah kepada umatnya untuk selalu berbuat istiqomah.  Dengan melaksanakan perintah sholat, seharusnya kita mampu mengambil hikmah dan mengimplementasikannya dalam perbuatan-perbuatan lain baik untuk urusan dunia maupun untu urusan akhirat.  Misalnya dalam berkarir, bekerja, berdagang, sekolah, sedekah, mengaji.  Sikap istiqomah perlu dijadikan budaya.

Sekolah formal yang dilakukan rutin setiap hari ataupun sekolah informal belajar mengaji setiap malam, merupakan suatu bukti perwujudan sikap istiqomah.  Rasanya tiba-tiba kita jadi bisa berhitung, membaca, memiliki wawasan, bahkan bisa menilai tulisan ini dengan ilmu yang telah menyatu dalam diri kita.  Kapankah ilmu itu melekat hadir ? tanpa terasa itu terjadi dari pembelajaran setiap hari yang secara istiqomah terus menerus kita lakukan.  Konsisten dilakukan baik karena terpaksa, takut absen dimarahi guru dan orang tua, ikut-ikutan seperti orang lain, ataupun karena kesadaran kita.

Istiqomah dengan bersandarkan kepada kesadaran diri sendirilah yang merupakan tingkat pencapaian istiqomah level tertinggi.  Oleh karena itu banyak pegawai yang berhasil dalam karirnya tetapi tidak berhasil ketika dia melakukan usaha sendiri.  Antara lain karena waktu menjadi karyawan dia bisa istiqomah bekerja karena ada yang mengawasi dan mengontrol.  Ada atasan atau pemilik perusahaan yang akan memberi sangsi apabila kita tidak mengerjakan tugas sesuai ketentuan.  Sedangkan kalau melakukan wirausaha, kontrol maupun sangsi pada dasarnya tetap ada, namun harus dilakukan oleh diri kita sendiri.

Untuk bisa mengendalikan diri beristiqomah, cobalah dengan melakukan dua hal kecil ini antara  lain yang pertama istiqomah memberikan sedekah dan yang kedua istiqomah mengaji setiap hari satu a'in sehabis sembahyang fardu.  Sedekah tidak perlu banyak-banyak, tetapi rutin dilakukan.  Misalnya setiap shalat Jum'at, tidak peduli di mesjid manapun buatlah standar berapa rupiah yang akan dimasukkan ke kotak amal masjid.  Istiqomah lanjutan kita lakukan dengan sholat malam dimulai dengan dua rokaat setiap malam, dan puasa sunah baik senin kamis ataupun mencoba puasa Daud.

Kebiasaan-kebiasaan kecil istiqomah tersebut, pada akhirnya akan membentuk karakter selalu  istiqomah dalam menjalani hidup.  Dalam mencapai jenjang karir, dalam berusaha, dalam mencari ilmu.  Tidak grasa-grusu, pingin cepat sampai mengambil jalan pintas.  Tetapi akan terbiasa menetapkan tujuan akhir, dan menentukan jalur untuk mencapai tujuan tersebut.  Dengan cara melangkah pasti, setahap demi setahap, istiqomah, tidak mudah goyah tergoda halusinasi semu yang mengganggu sepanjang perjalanan.

Mari kita mulai hari ini......menciptakan karakter diri yang istiqomah......semoga.

(salam hangat dari kang sepyan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar