Sabtu, 20 April 2013

PILIH-PILIH TRAVEL UMRAH (episode 3)

Lanjutan dari Episode kedua

PERTIMBANGAN KEENAM

Adalah pilihan paket wisata yang ditawarkan.  Umumnya selain melakukan ibadah umrah, sholat berjamaah di masjidil haram serta  tawaf dan berdoa di tempat-tempat mustajab di dalam masjidil haram sebagai tujuan utama datang ke Mekah, penyelenggara umrah akan menawarkan paket wisata di sekitar kota Mekah.  Demikian juga selain  sholat berjamaah di mesjid nabawi dan berdoa di raudah sebagai tujuan utama datang ke Madinah, penyelenggara umrah akan menawarkan paket wisata di sekitar kota Madinah.  Biasanya paket wisata tersebut telah menjadi satu paket, atau satu kesatuan yang masuk dalam komponen biaya umrah.

Lalu apa dong yang harus diperhatikan ? Paket wisata atau jalan-jalan di Madinah biasanya minimal menawarkan perjalanan ke mesjid kuba,  mesjid kiblatain, ke bukit uhud, ke percetakan al-quran, lalu ke kebun kurma sekalian membeli kurma untuk oleh-oleh.  Yang harus diperhatikan adalah pastikan bahwa travel memang benar-benar berjanji akan melakukan paket wisata ke seluruh tempat tersebut.  Pastikan bahwa jadwal wisata di Madinah yang umumnya dilakukan pada hari kedua, tidak bentrok dengan hari libur percetakan al-quran.  Pastikan bahwa di bukit uhud kita diberi kesempatan untuk turun dan berdoa, tidak hanya melintas dan melihat dari atas bis.  Pastikan juga bahwa si perusahaan travel cukup terampil mengatur waktu dan mengatur anggota rombongan sehingga semua tempat dapat dikunjungi, namun tidak ketinggalan sholat dzuhur di Nabawi.  Karena kalau travel kurang pandai mengatur rombongan, bisa saja kita hanya mengunjungi satu tempat karena ada jamaah yang hilang.  Ini aku pernah alami, ketika di mesjid kuba ada seorang bapak-bapak yang sudah cukup berumur tersesat cukup lama tidak menemukan bis rombongan, sehingga jadwal wisata berikutnya menjadi kacau.

Selain tempat wisata di atas, ada salah satu tempat wisata yang cukup menarik di Madinah yang merupakan sebuah keajaiban alam.  Yaitu tempat dimana gaya tarik bumi sangat tinggi, sehingga bis dapat melaju dijalan mendaki dengan kecepatan di atas 100 km/jam, tanpa menggunakan mesin.......hehehe.....mungkin bisa juga melaju lebih dari 100 km/jam, tapi penumpangnya yang akan ngeri kalo melaju lebih cepat.  Serta mungkin juga bisa melaju tanpa menggunakan mesin, tapi nanti fungsi rem tidak bekerja sehingga membahayakan penumpang. Jadi umumnya sang sopir memperagakan kakinya dilipat ke atas kursi, mesin dijalankan tetapi gigi dalam posisi normal.

Ada travel umrah yang memberikan paket wisata ini dalam agendanya, namun ada juga yang menjadikan paket wisata ini sebagai tambahan pendapatan sopir.  Jadi nanti sang sopir, yang umumnya orang Indonesia, akan menawarkan kepada penumpang dengan imbalan per penumpang bayar 10 riyal.  Jadi, kalau Anda menginginkang mengetahui tempat tersebut, pastikan masuk dalam agenda resmi wisata.  Karena kalau tidak masuk agenda, terus penumpang lain ogah bayar, alamat harus nombok......kalau ada 40 penumpang khan bisa 400 riyal....sejutaan rupiah lebih bo !!!!

Paket wisata atau jalan-jalan di Mekah juga umumnya dilakukan pada hari kedua, yaitu ke bukit nur, bukit tsur, pemakaman ma'la, ke tempat melaksanakan ibadah haji arafah, mina, tempat jumrah, dan jabal rahmah, serta berkahir ke Ji'ronah sekalian mengambil miqat dan melaksanakan umrah yang kedua.  Pastikan bahwa tempat-tempat wisata tersebut benar-benar dilalui dan ada petugas yang menjelaskan, sekalian melakukan manasik bagi yang belum berhaji.

Ada satu tempat wisata yang menurutku sangat bagus untuk dikunjungi, namun umumnya travel umrah jarang mau nemenin kesana.  Yaitu ke tempat dimana pertamakali diturunkannya al-quran, yaitu goa hira yang terletak di puncak jabal nur.  Dalam paket wisata ke jabal Nur, jamaah biasanya hanya ada di dalam bis menatap gunung batu, tidak ada kesan apa-apa terhadap tempat sangat bersejarah itu.  Untuk urusan goa yang amat istimewa ini, nanti Insya Allah akan aku bikin judul khusus, biar agak panjang ngebahasnya.

Selain wisata di Mekah dan Madinah ada wisata satu lagi yaitu wisata di Jedah, yang dilakukan pada hari terakhir menjelang kepulangan.  Pesawat seperti Garuda dan Lion terbang sore hari menjelang malam, sedangkan kita telah "diusir" dari hotel pagi-pagi, jadi sambil nunggu pesawat jamaah dibawa jalan-jalan di kota Jedah.  Umumnya semua tempat wisata ditunjukin, bedanya ada yang intensif yaitu kita turun dan merasakan aromanya, atau ada juga yang hanya dilewatin dan dilihat dari balik kaca bus yang hitam.  Misalnya mesjid qisos, rasanya berbeda antara melihat dari bis dengan turun ke pelatarannya.  Terakhir travel akan mengulur waktu di tempat belanja di Jedah, sampai makan siang dan katering siap.  Kalau makanan sudah siap lalu akan dibawa ke mesjid diatas laut merah untuk makan siang.  Sebenarnya, menurutku wisata d Jedah itu bukan paket wisata tetapi lebih mirip ngepas-ngepasin waktu saja.

PERTIMBANGAN KETUJUH 

Adalah jenis makanan yang disajikan maupun cara menyajikan makanannya.  Loh bagaimana cara mempertimbangkannya, bukannya kita baru tahu kalau nanti sudah disana ?  Jadi untuk mempertimbangkan hal in, kita harus bertanya sama travel penyelenggara.  Tanyakan bagaimana menu makanan di perjalanan, menu makanan di Madinah, dan menu makanan di Mekah.  Menu dan waktu makan diperjalanan penting di tanyakan karena aku pernah mengalami kelaparan saat perjalanan dari Madinah menuju Mekah.  Berangkat dari Madinah jam dua jam tiga-an setelah sholat dzuhur dan makan siang di hotel, lalu kita ambil miqat di bir ali.  Ternyata sampai ke Mekah yaitu kira-kira perjalanan 7-8 jam atau kira-kira sampai jam satu malam, kita tidak diberi makan dari travel.  Untung aku sudah antisipasi dengan makan nasi biryani di restoran rest area saat istirahat shola magrib dan isya.  Enggak tahu tuh jamaah lain, pasti deh perutnya keroncongan, karena travel hanya mengandalkan makan malam yang sudah disiapkan ketika tiba di Mekah.

Demikian juga ketersediaan minuman dan snack selama perjalanan.  Aku pernah ketemu dengan penyelenggara umrah yang hobi makan sampai-sampai dia memiliki rumah makan cukup keren di Madinah.  Selama diperjalanan makanan dan minuman selalu berlimpah, baik waktu jalan dari Jedah ke Madinah, Madinah ke Mekah, perjalanan wisata, maupun perjalanan pulang.  Bahkan berkali-kali aku diajak makan setiap di rest area ataupun ketika ada waktu jeda di Mekah dan Madinah.  Namun ada juga travel yang agak pelit dengan makanan, sehingga kami dibiarkan kelaparan.  Minumanpun dijatah satu orang satu botol dan sepotong roti.  Jadi kalo nanya-nanya dulu boleh aja, untuk antisipasi.

Adapun untuk makanan di hotel selama di Mekah dan di Madinah ada hubungannya dengan kualitas hotel yang digunakan serta kualitas jamaah yang dibawa.  Kalau kita menggunakan hotel yang bagus bukan hanya sekedar dekat, dan teman-teman jamaahnya kebanyakan orang "kota", maka kita akan sarapan dan makan siang seperti di hotel pada umumnya, yang menyediakan pilihan makanan erofa, arab, dan oriental.  Namun apabila teman-teman rombongan banyak orang kampung, ada travel yang mengambil kebijakan membuat catering sendiri dengan membuka kamar khusus.  Makanannya makanan Indonesia lengkap dengan sambel dan kerupuk.

Sedangkan apabila kita ditempatkan di hotel yang sekedar dekat dengan mesjid, siap-siap untuk antriiiiiii.  Karena umumnya catering disiapkan disalah satu lantai, yaitu ada dua sampai tiga catering yang melayani jamaah puluhan travel yang menginap di hotel tersebut, jadi kalau awal datang kadang-kadang bisa salah catering. Semua penghuni hotel makan disana dengan waktu yang hampir bersamaan, misalnya abis sholat subuh, abis sholat dzuhur, dan abis sholat Isya.  Kalau hotel 12 lantai dengan 20 kamar perlantai diisi 4 orang, berarti ada 960 orang makan bareng-bareng. Kalau disana terdapat catering untuk jamaah Malaysia, kadang aku suka ngiri, karena antriannya lebih pendek.

Wah udah panjang juga ya, kayanya harus kita lanjutkan lagi deh di episode keempat.

(salam hangat dari kang sepyan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar