Minggu, 28 April 2013

PILIH-PILIH TRAVEL UMRAH (episode 5)

Mudah-mudahan ini menjadi episode terakhir serial pilih-pilih travel umrah.  Biar kita bisa ngawadul dengan topik lainnya.

PERTIMBANGAN KESEPULUH


Adalah dengan perusahaan seperti apa travel bekerjasama di Mekah.  Perusahaan biro perjalanan baik itu umrah ataupun perjalanan ke luar negeri, pada umumnya akan memiliki rekanan berupa perusahaan perjalanan yang sama yang ada di lokal negara tujuan. Jadi sebenarnya kenyamanan perjalanan di luar negeri atau perjalanan ibadah umrah bukan ditentukan oleh bonafiditas biro perjalanan di Indonesia tetapi ditentukan oleh bonafiditas biro perjalanan di arab (Mekah dan Madinah).  Tapi sesuai hukum pareto, biro yang bonafid akan bekerjasama dengan biro yang bonafid, jadi boleh lah kita menilai dari bonafiditas travel di Indonesia juga, cuma bisa saja hasilnya ada pengecualian, tidak sepenuhnya benar.

Hal-hal yang diurus oleh biro perjalanan di negara tujuan adalah mulai dari pengurusan visa, pengadaan dan pemilihan bis, penyediaan makanan dan pengaturan waktu makan, penyediaan hotel termasuk pengaturan kamar, pemilihan catering, dan penyediaan jasa mutawif.  Aku pernah ketemu anak muda yang menjadi pemilik biro perjalanan di Madinah dan Mekah, kalau tidak salah namanya Ustad Ghifari.  Usianya sekitar 30-an dan telah memiliki beberapa pegawai yang akan megurus segala keperluan jamaah.  Dia sampai rela meninggalkan statusnya sebagai PNS di Depag Kalimantan, untuk berkonsentrasi mengurus biro perjalanannya di Mekah.  Pertimbangan yang tepat, dilihat dari sisi penghasilan maupun besarnya manfaat yang diberikan.

Agak sulit untuk melakukan penilaian tehadap kemampuan, kompetensi, ataupun bonafiditas penyelenggara umrah di luar negeri, kecuali apabila kita telah berpengalaman menggunakan jasanya.  Tapi, tidak ada salahnya kalau kita bertanya tentang hal tersebut.  Misalnya yang mengurus di arab selain mengurus travel umrah kita dia bekerjasama atau mengurus travel umrah yang mana lagi.  Syukur-syukur ternyata ada teman kita yang pernah menggunakan travel tersebut, kita bisa bertanya tentang kualitas jasa yang diberikan selama di Madinah dan Mekah.

PERTIMBANGAN KESEBELAS/TERAKHIR 


Adalah seberapa panjang rantai tataniaga umrah.  Ini sangat berhubungan dengan harga dan kualitas yang didapat.  Tidak berarti bahwa kalau semakin mahal biaya umrah akan semakin baik fasilitas yang didapat.  Mata rantai tataniaga umrah sekarang semakin panjang, dengan sistim multi level marketing, sampai ke tingkat rumahan.  Kalau tidak jeli, kita bisa membayar dengan harga umrah VIP dengan mendapatkan fasilitas reguler.  Perbedaan umrah VIP dan reguler yang paling mencolok adalah dalam hal fasilitas hotel yang digunakan, terutama di Mekah.  Kalau umrah VIP maka hotel yang digunakannya adalah hotel-hotel yang ada diwilayah  zam-zam tower seperti movenpik, rayihan, reetaj, grand zam-zam, dan lain-lain, atau hotel Hilton dan hotel Dar al Tauhid.  Diluar hotel tersebut, namanya umrah reguler.  Fasilitasnya sekelas hotel melati, kadang air macet, closet bau, AC bergemuruh, dll.

Tataniaga umrah yang paling pendek adalah apabila kita daftar ke travel umrah yang langsung mendapatkan visa dari biro perjalanan yang mengurus di Arab Saudi.  Jadi travel ini memiliki kerjasama langsung dengan biro perjalanan di luar negeri.  Karena tidak semua travel loh memiliki visa langsung, ada juga travel yang membeli visa kepada biro travel lainnya, sehingga nanti di Mekah kita akan menjadi "anak tiri" karena jumlah jamaah yang dikirim oleh travel asli akan mendominasi.  Jamaah yang dikirim oleh travel yang numpang, menjadi di nomor duakan. Lebih memprihatinkan lagi kalau travel yang numpang benar-benar hanya nitip jamaah atau tidak didampingi oleh pemilik travelnya.  Alamat harus pandai-pandai menitipkan diri.

Travel numpang juga ada dua jenis, yang pertama adalah yang ingin eksis sehingga dia masih mempertahankan bahwa seluruh kopor, tanda pengenal, dan tas kecil yang dibagikan berbeda dengan travel utama.  Tapi ada juga yang mengalah, membiarkan kita menggunakan atribut dari pemilik travel utama, sehingga tidak begitu kelihatan sebagai anak tiri karena seragamnya sama.  Yang berbeda, tentu saja harga.  Bagaimanapun juga, usaha hidupnya "travel numpang" dari margin.  Margin itulah yang harus kita bayarkan.  Jadi mudah-mudahan Anda terhindar dari mendaftar umrah kepada travel sok eksis yang sebenernya numpang pada travel lain, dengan tanpa ngirim pembimbing.  Udah harga mahal, menderita lagi.

Selain rantai tataniaga melalui travel asli atau travel yang memiliki ijin biro perjalanan, untuk melakukan pemasarannya travel melakukan melalui multi level marketing.  Umumnya yang  dijaring adalah dari jamaah yang pernah melakukan umrah bersama travel tersebut dijadikan channel pemasaran.  Yang paling produktif adalah jamaah yang di daerahnya atau di desanya memilki pengaruh spiritual atau pemilik pesantren dan guru ngaji.  Dibuatlah arisan umrah atau setiap pengajian menabung sedikit demi sedikit agar bisa berumrah.  Imbalan buat sang guru atau pak kiai tentu saja margin, bisa berupa uang tunai atau berupa tiket perjalanan umrah setiap memberangkatkan jumlah tertentu.  Kalau sepuluh jamaah dapat satu artinya khan margin 10 persen, kalau memberangkatkan jamaah 20 orang, khan bisa suami istri berangkat.  Jamaahnya senang karena didampingi gurunya, kiainyapun senang karena umrah gratis bersama keluarga. Soal harga ???

Disamping kesebelas hal yang harus diperhatikan sebagaimana telah diurakan dalam beberapa episode pilih-pilih travel umrah, aku tetep berpesan agar disuburkan rasa sabar dalam diri sebelum berangkat umrah.  Bagaimanapun juga pertimbangan-pertimbangan tersebut hanya berupa usaha dunia.  Keajaiban-keajaiban, akan selalu menyertai bagi orang-orang yang benar-benar khusyu mencari ridhonya Allah.

Labbaik Alllahuma labbaik, labbaika laa syarikalaka labbaik, innal hamda wani'mata laka walmulka, laa syarikalak..........selamat ber umrah
.

(salam hangat dari kang sepyan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar